4.4
Bagaimana cara melakukan testing untuk
volume data/TST harddisk pada server?? Berikan contohnya!
Jawaban :
RAID, Redundant Array of Inexpensive(Independent) Disks, adalah suatu sistem yang terbentuk dari beberapa harddisk/drive. Secara sederhana, kita biasa membuat beberapa partisi dalam satu harddisk. Nah, dengan RAID, kita dapat membuat satu partisi dari beberapa harddisk.
RAID adalah organisasi disk memory yang dapat mengatasi sejumlah disk dengan system akses nya parallel dan redundansi di tambah kan untuk memberikan peningkatan reliabilitas. Kerja parallel ini memberikan hasil resultan kelajuan disk yang akan lebih cepat.
Penggunaan istilah RAID pertama kali diperkenalkan oleh David A. Patterson, Garth A. Gibson dan Randy Katz dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1987. Tetapi walaupun mereka yang menggunakan istilah RAID pertama kali, tetapi hak paten RAID sejatinya dimiliki oleh Norman Ken Ouchi dari IBM, yang pada tahun 1978.
RAID memiliki sebanyak 3 karakteristik umum, dan ketiga karakteristik umum tersebut itu ialah:
- Data nya di distribusikan pada drive fisik array
- RAID merupakan sekumpulan dist drive yang di klaim sebagai system tunggal pada disk
- Kapasitas redundant disk di pakai untuk menyimpan informasi paritas, yang sudah menjamin recoverability data pada saat terjadi kegagalan disk atau terjadi suatu masalah.
Level – level strandart Raid
·
RAID level 0
Raid
pada level 0 ini memakai sekumpulan disk dengan striping di level biok, tanpda
adanya redundansi. Maka dari itu ia hanya menyimpan dan melakukan striping blok
data di dalam sejumlah disk. Level 0 ini sesungguh nya tidak termasuk di dalam
kelompok RAID, hal ini di karenakan level 0 tidak memakai redundansi dalam
peningkatan kinerja nya tersebut.
·
RAID level 1
RAID
level 1 adalah disk mirroring, memalsukan atau menduplikat di masing masing
disk. Langkah langkah ini bisa memberikan peningkatan terhadap kinerja disk,
namun jumlah disk yang di perlukan juga berubah menjadi 2 kali lipat. Maka dari
itu dana nya menjadi sangat lah mahal.
·
RAID level 2
RAID
level 2 ini adalah pengorganisasian dengan error – correcting – code (ECC).
Seperti di memory server EEC yang di mana pendeteksian titik
terjadinya error memakai paritas bit. Di masingn masing byte data memiliki
suatu paritas yang bersesuaian yang merepresentasi kan jumlah bit pada byte
data tersebut, yang dimana paritas bit = 0 apabila jumlah bit parasite = 1 atau
ganjil atau parasitas bit=0 genap.
·
RAID LEVEL 3
RAID
LEVEL 3 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Dalam
pengorganisasian level ini hampir sama hal nya dengan RAID level 2, hanya saja
pada RAID Level 3 ini membutuhkan suatu disk redundan, seberapa pun banyak atau
jumlah dari kumpulan disk nya.
·
RAID Level 4
RAID
Level 4 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved,
yakni memakai striping data di level blok, dengan mengesave atau menyimpan
suatu paritas blok di suatu disk yang berlainan untuk masing masing blok data
di disk lain yang saling bersesuaian.
·
RAID level 5
RAID
Level 5 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved yang
tersebar. Paritas dan juga data yang di sebar di seluruh disk termasuk pada
suatu disk tambahan nya.
·
RAID Level 6
Untuk
RAID Level 6 ini dinamai juga dengan redundansi p + q, seperti hal nya pada
RAID level 5, namun menyimpan sebuah informasi redundan tambahan yang nantinya
berguna untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dari sejumlah disk secara
bersamaan.
·
RAID Level 10
RAID 10
biasa juga disebut dengan RAID 1+0 atau RAID 1 dan 0, mirip dengan RAID 0+1,
cuma perbedaanya adalah penggunaan level RAID nya dibalik. RAID 10 sebenarnya
bukan level standar RAID yang diciptakan untuk driver Linux MD. RAID 10
membutuhkan minimal 4 buah hardisk.
RAID 10
adalah kombinasi antara RAID 0 (data striping) dan RAID 1 (mirroring). Memiliki
performa baca/tulis & redundansi data tertinggi (memiliki toleransi
kerusakan hingga beberapa hardisk). RAID 10 memiliki toleransi kerusakan 1 hardisk
per mirror stripe.
RAID 10
biasanya banyak diimplementasikan pada database, web server & server
aplikasi atau server-server yang membutuhkan performa hardisk tinggi.
·
RAID Level 50
RAID 50
(atau juga disebut dengan RAID 5+0) merupakan kombinasi block-level striping
dari RAID 0 dengan distribusi parity dari RAID 5. RAID 50 membutuhkan minimal 6
hardisk.
Jika salah satu hardisk dari masing-masing RAID 5 ada yang
rusak, data akan tetap aman. Akan tetapi jika hardisk yang rusak tidak segera
diganti, dan hardisk dari RAID 5 tersebut ada yang rusak
lagi, maka semua data di RAID 50 akan rusak. Penggantian hardisk harus
dilakukan agar data tetap terjaga redundansinya.
·
RAID Level 60
RAID 60
(atau juga disebut dengan RAID 6+0) merupakan kombinasi block-level striping
dari RAID 0 dengan distribusi parity dari RAID 6. RAID 60 membutuhkan minimal
8 hardisk. RAID 50
dan RAID 60 tidak banyak perbedaan, yang membedakan hanya pada toleransi
kerusakan hardisk. Jika pada RAID 50 toleransi kerusakannya 1 hardisk per sub-array,
sedang di RAID 60 adalah 2 hardisk per sub-array.
Sumber :
Comments
Post a Comment