AUDIT SISTEM INFORMASI
-Tabel
perbandingan +/- audit Sistem Informasi
STANDAR AUDIT SI
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
COBIT
|
·
.Berhubungan dengan penyediaan
informasi yang sesuai untuk manajemen
·
. Proteksi terhadap informasi yang
sensitif dari akses yang tidak bertanggung jawab.
|
·
COBIT hanya memberikan panduan
kendali dan tidak memberikan panduan implementasi operasional.
·
COBIT hanya berfokus pada kendali dan
pengukuran.
|
ISO/EC
|
·
memberikan panduan secara prinsip
bagi para direksi dari suatu perusahaan (termasuk di dalamnya para pemilik,
anggota dewan, direksi, partners, senior executives, atau sejenisnya)
mengenai Teknologi Informasi (TI) yang effective, efficient, dan acceptable
use di dalam organisasi mereka.
|
·
menerapkan dan menjalankan sistem
ISO compliant mahal. Tugas menyiapkan informasi perusahaan dan menulis manual
perusahaan serta prosedur standar operasi perusahaan bisa mahal terutama
karena Anda harus membawa konsultan dari perusahaan luar dan organisasi untuk
menangani bagian dari pekerjaan untuk Anda.
|
KONSEP DASAR KONTROL AUDIT SISTEM
INFORMASI
·
Proses dalam pelaksanaan audit sistem informasi berbasis kendali sesuai
standar audit yaitu:
·
Mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui
berbagai teknik seperti survei, interview, observasi, review.
·
Jika bukti –bukti berupa bukti elektronis (data
bentuk file suftcopy) maka auditor menerapkan sistem teknik audit berbantuan
komputer yang disebut CAAT(Computer Aided
Auditing Technique) yang bertujuan untuk menganalisa data seperti
penjualan, pembelian, transaksi, dan lain-lain)
·
Sesuai standar auditing ISACA (information System Audit And Control
Association)Auditor juga harus menyusun laporan yang mencakup tujuan
pemeriksaansifat dan kedalaman pemeriksaan.
·
Laporan juga harus menyebutkan organisasi yang
diperiksa, pihak pengguna laporan yang dituju, dan batasan-batasan distrubusi
laporan.
·
Laporan juga harus memasukkan temuan,kesimpulan,
rekomendasi, sebagaimana layaknya laporan audit.
·
Audit sistem informasi berbasis kendali merupakan suatu sistem yang mencegah, mendeteksi atau
memperbaiki kejadian yang tidak dibenarkan (unlawfulevents) seperti:
unautorized (tidak nyambung), innacurrete(kurang baik), incomplete(tidak
komplet/tidak sesuai), redundant(mubazir), ineffective, ineffeicient
event.tujuanya yaitu untuk mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dari
kejadian yang dibenarkan.
·
Berdasarkan standar manajemen yang dikeluarkan oleh Internasional
Standar Organization (ISO) yaitu ISO 9001-2000, penilaian kondisi sistem
mutu mempunyai 4 skala yaitu:
·
P (Poor) yaitu sistem mutu praktis belum
terbentuk. Disarankan untuk meninjau ulang keseluruhan proses.
·
W (Weak) yaitu masih banyak elemen sistem
manajemen mutu yang tidak sesuai standar.
·
F (Fair) yaitu beberapa elemen sistem telah
sesuai standar tetapi masih ada yang belum sesuai bahkan tidak ada sama sekali.
·
S (Strong) yaitu Sebagian besar persyaratan ISO
9001-2000 telah dapat dipenuhi oleh sistem.
PRINSIP PRINSIP DASAR PROSES AUDIT
SISTEM INFORMASI
1. Audit
dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki.
2. Prasyarat
Penilaian terhadap kegiatan objek audit.
3. Pengungkapan
dalam laporan adanya temuan-temuan yang bersifat positif.
4. Identifikasi
individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
5. Penentuan
tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.
6. Pelanggaran
hukum.
7. Penyelidikan
dan pencegahan kecurangan.
Panduan yang dipergunakan dalam Audit Sistem Informasi di
Indonesia adalah Standar Atestasi, dan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh
organisasi profesi akuntansi (IAI di Indonesia, AICPA di USA, atau CICA untuk
Kanada), maupun yang lebih khusus lagi, yaitu dari ISACA atau IIA. Model
referensi sistem pengendalian intern (internal controls model/framework)
lazimnya adalah COBIT. Audit objectives dalam audit terhadap IT governance
(menurut COBIT adalah: effectiveness, confidentiality, data integrity,
availability, efficiency, dan realibility). Karena yang diperiksa adalah
tata-kelola Teknologi Informasi (IT governance), maka yang diperiksa antara
lain adalah Teknologi Informasi itu sendiri. Karena itu istilah audit
arround the computer dan audit through the computer tidak relevan
lagi di sini.
Dalam pelaksanaannya, jenis audit ini berkembang dalam beberapa variannya:
Dalam pelaksanaannya, jenis audit ini berkembang dalam beberapa variannya:
Pemeriksaan Operasional (Operational Audit) terhadap
pengelolaan sistem informasinya, atau lebih tepatnya terhadap tata-kelola
Teknologi Informasi (IT governance).
·
General Information review, Audit
terhadap Sistem Informasi secara umum pada suatu organisasi tertentu.
·
Audit terhadap aplikasi tertentu yang sedang
dikembangkan (Quality Assurance pada tahap system development), Quality
Assurance pada systems development.
Di dalam audit ini, auditor bukan anggota dari tim pengembangan
sistem, tetapi membantu tim untuk meningkatkan kualitas dari sistem yang mereka
rancang dan implementasikan. Auditor mewakili pimpinan proyek dan menejemen
perusahaan untuk memonitor kegiatan tim.
·
Postimplementation audit: Audit terhadap
aplikasi tertentu yang sudah dioperasikan (postimplementation audit yang
bersifat application software review).
·
Audit e-business atau e-commerce, di USA ikatan
akuntan publiknya (AICPA) menawarkan jasa webtrust, bahkan juga systrust.
·
Audit juga dapat dilaksanakan untuk jenis
lingkup penugasan tertentu, misalnya:
1.
telah lingkungan Teknologi Informasi, termasuk
aspek-aspek fisik dan infrastruktur (Physical and environmental review).
2.
Telaah proses bisnis dan seberapa jauh Teknologi
Informasi mendukungnya (Business continuity review).
3.
Telaah kepemilikan Teknologi Informasi, apakah
sewa/leasing, dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya, atau dimiliki
perusahaan outsourcing.
4.
Telaah sistem jaringan dan keamanan (Network
security review).
5.
Telaah integritas data pada Sistem Informasi (Data
integrity review).
6.
Telaah administrasi sistem, meliputi: keamanan
sistem operasi, manajemen database, prosedur dan ketaatan administrasi secara
keseluruhan (System administration review).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian audit Sistem
Informasi dapat dikelompokkan dalam dua tipe, yaitu: Audit Sistem Informasi
akuntansi berbasis Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari kegiatan
audit laporan keuangan (general financial audit). Pemeriksaan dilakukan
terhadap Sistem Akuntansi berbasis komputer. Di pihak lain Audit Sistem
Informasi juga dapat dikategorikan sebagai jenis audit operasional, khususnya
kalau pemeriksaan yang dilakukan adalah dalam rangka penilaian terhadap kinerja
unit fungsional atau fungsi Sistem Informasi (pusat/instalasi komputer), atau
untuk mengevaluasi sistem-sistem aplikasi yang telah diimplementasikan pada
suatu organisasi/perusahaan (general information systems review), untuk
memeriksa keterandalan sistem-sistem aplikasi komputer tertentu yang sedang
dikembangkan (system development) maupun yang sudah dioperasikan (postimplementation
audit).
Standar Audit Sistem Informasi
Standar Audit SI tidak lepas dari
standar professional seorang auditor SI. Standar professional adalah ukuran
mutu pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi para anggota
profesi dalam menjalankan tanggungjawab profesinya. Standar profesional adalah
batasan kemampuan (knowledge, technical skill and professional attitude)
minimal yang harus dikuasai oleh seseorang individu untuk dapat melakukan
kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang aturan-aturannya
dibuat oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Beberapa standar audit SI
yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
·
ISACA : IT Standards, Guidelines, and Tools and
Techniques for Audit and Assurance and Control Professionals
·
IIA : International Professional Practices
Framework / IPPF
·
IASII : Standar Audit Sistem Informasi
·
BI : Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
/ SPFAIB
·
BPPT : Framework, Kode Etik & Standar,
Pedoman Umum Audit Teknologi
(1). -KONTROL
INTERNAL :
Proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem
teknologi informasi yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu
tujuan tertentu atau suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur
sumber daya suatu organisasi.
-RUANG LINGKUP INTERNAL :
Menilai keefektifan
sistem pengendalian intern, pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan
sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas
pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.
-SISTEM KONTROL INTERNAL :
Suatu sistem atau sosial yang dilakukan perusahaan yang
terdiri dari struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan
mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program
perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
(2). -CONTROL
OBJECTIVES :
Efektivitas proses
departemen dalam mendukung desain dan persetujuan kerangka pengendalian program
berbasis risiko dan mengatur dan mendukung pengumpulan dan penggunaan laporan
penerima.
-CONTROL RISK :
Risiko pengendalian(control risks) adalah salah satu
material yang tidak dapat dicegah ataupun dideteksi secara tepat pada waktunya
oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
perusahaan.
(3). -MANAGEMENT CONTROL FRAMEWORK :
Mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk mengevaluasi
kinerja berbagai sumber daya organisasi secara keseluruhan.
-APPLICATION CONTROL FRAMEWORK :
Sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan
pekerjaan dan kegiatan tertentu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan ruang
lingkup proses bisnis individu atau sistem aplikasi.
(4). - CORPORATE IT GOVERNANCE : Kumpulan kebijakan, proses atau aktifitas
dan prosedur untuk mendukung pengoperasian TI agar hasilnya sejalan dengan
strategi bisnis.
Comments
Post a Comment